Hakuto-R, Si Kelinci Putih dari Jepang yang Berpacu ke Bulan

Wahana pendaratan di Bulan milik swasta asal Jepang berpeluang menciptakan sejarah baru.

Pada 30 November 2022 nanti, wahana itu, Hakuto-R milik ispace yang berbasis di Tokyo, dijadwalkan meluncur ke kawah Atlas di Bulan dan menjadi perusahaan swasta pertama yang hadir di permukaan Bulan.

Hakuto-R akan menunggang roket Falcon 9 SpaceX dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

Dia dijadwalkan melakukan pendaratan di Bulan sebelum April 2023.

Segera setelahnya, rencananya Hakuto-R akan menurunkan Rashid, sebuah robot penjelajah mungil milik Uni Emirat Arab.

Rover dengan empat roda itu akan selama 14 hari meneliti menggunakan kamera resolusi tinggi, sebuah thermal imager, microscopic imager dan sebuah alat yang didesain untuk menguji muatan listrik di tanah permukaan Bulan.

Belum pasti apakah Hakuto-R benar akan menjadi swasta pertama yang mendarat di Bulan.

Ini karena NASA juga telah menugaskan perusahaan Intuitive Machines untuk meluncurkan wahana pendaratnya di Bulan, Nova-C, yang dijadwalkan bertolak dari Bumi Maret 2023.

Wahana yang sama milik Astrobotic, Peregrine, juga akan meluncur rencananya pada kuartal pertama 2023 menurut kalendar peluncuran Spaceflight Now.

Terlalu dini untuk bisa mengetahui mana di antara tiga itu yang terdepan sampai di Bulan.

Yang jelas, mendarat dengan selamat tidaklah mudah, terutama untuk perusahaan swasta yang tidak memiliki sumber daya sebesar lembaga pemerintahan.

Sebagai contoh, Beresheet milik SpaceIL hancur dalam upaya pendaratannya pada 2019 lalu.

Takeshi Hakamada, founder dan CEO ispace, optimistis Hakuto yang berarti Kelinci Putih akan sukses.

“Dan misi pertama kami akan meletakkan dasar untuk melepaskan potensi Bulan dan mentransformasikannya ke dalam sistem ekonomi yang kuat dan berderap cepat,” katanya dalam pernyataan 17 November 2022, atau sehari setelah NASA akhirnya berhasil meluncurkan misi Artemis 1 ke Bulan.

Situs pendaratan yang dituju adalah Kawah Atlas yang berada di kuadran timur laut Bulan, dekat Mare Frigoris (Sea of Cold).

Lokasi itu dipilih ispace untuk, “Menjaga fleksibilitas selama operasi.” Perusahaan merujuk kepada durasi sinar Matahari yang kontinyu dan visibilitas komunikasi dari Bumi.

Hakuto adalah eks peserta Google Lunar X-Prize (GLXP) berhadiah US$20 juta untuk kelompok swasta pertama yang mampu mendarat dan melakukan sejumlah misi di Bulan.

Sayembara berakhir pada 2018 lalu tanpa pemenang.

Itu sebabnya Hakuto kini bernama Hakuto-R untuk Hakuto rebooted.

SPACE

Hakuto-R, Si Kelinci Putih dari Jepang yang Berpacu ke Bulan
Ditag di:                    

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *