Tebing atau tanah longsor di daerah perbukitan di kawasan Bandung sebelah utara merenggut korban jiwa mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI Bandung.
Adanya korban jiwa mahasiswa UPI Bandung itu baru diketahui empat hari berselang dari peristiwa longsor pada Jumat malam, 7 Oktober 2022.
“Intensitas hujan tinggi menyebabkan longsoran,” kata Pahala Tua, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Kamis 13 Oktober 2022.
BPBD mencatat, lokasi kejadian longsor itu berada di Jalan Lembah Pakar Utara IV Kampung Singagati RT 03 RW 03 Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Longsor ikut menggerus pagar tembok sepanjang 100 meter setinggi 8 meter.
Pagar tembok yang dibuat untuk pembangunan rumah seluas 6000-an meter persegi itu berdiri di tanah urukan atau timbunan.
Terjadi pada sekitar pukul 18.40 WIB, tanah longsor langsung menerjang lima rumah sehingga rusak ringan dan dua unit mobil yang kemudian mengalami ringsek.
Dampak lainnya adalah sebuah menara pemancar ikut tumbang.
Material longsor juga menutup akses jalan sepanjang 100 meter.
“Hari ini sudah dilakukan investigasi oleh Dinas Lingkungan Hidup,” ujar Pahala.
Semula dilaporkan tidak ada korban luka atau jiwa dari kejadian longsor tersebut.
Setelah ada laporan orang hilang, petugas dan tim relawan barulah melakukan pencarian di lokasi longsor sambil dibantu anjing pelacak.
Upaya itu membuahkan hasil pada Selasa malam, 11 Oktober 2022.
Tim pencari menemukan sesosok korban dalam kondisi telah meninggal dan sepeda motornya.
Setelah diidentifikasi petugas bersama pihak yang melaporkan kehilangan anggota keluarga, korban dipastikan yaitu Asha Faizal suryadi, mahasiswa di Program Studi Pendidikan Teknik Elektro UPI Bandung.
“Rupanya dia lewat jalan di lokasi longsor itu,” kata Ana, Wakil Dekan Kemahasiswaan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI Bandung, Kamis.
Informasi lain yang diperoleh Ana, sebelum kejadian itu, Asha ikut pelatihan program perangkat lunak, dan praktikum.
Pada Jumat siang, Asha diketahui pergi ke sebuah villa yang dijaga ayahnya di daerah dekat lokasi longsor.
Dari hasil rekaman kamera CCTV, Asha terlihat bersiap pergi pada pukul 18.30 dengan sepeda motornya.
Rencananya, mahasiswa tingkat akhir dan sedang menjalani magang Kampus Merdeka itu akan bergabung dengan teman-temannya untuk bermain badminton.
Setelah malam itu, nihil kabar tentang Asha, hingga jasadnya ditemukan empat hari kemudian di lokasi longsor.