Jakarta -Kendati digitalisasi menjadi hal mutlak di dunia modern, tak jarang perubahan gaya jual beli dari sistem konvensional menjadi sistem digital via toko online membuat penjual berpikir dua kali.
Perasaan nyaman berdagang secara konvensional, minimnya pengetahuan soal teknologi, hingga kekhawatiran model dagang akan semakin rumit biasanya menjadi beberapa alasan umum bagi penjual untuk ragu-ragu dalam membuka toko online atau daring.
Apabila Anda masih ragu membuka toko online, enam alasan berikut dapat menjadi pertimbangan Anda sebab studi membuktikan bahwa masyarakat modern lebih memilih belanja online daripada konvensional.
Perbedaan utama antara toko konvensional dan online adalah mekanisme antre.
Laman European Business Review mengungkap bahwa banyak pelanggan lebih memilih belanja di toko online sebab ketiadaan proses antre yang dapat membuang-buang waktu dan tenaga.
Melalui sistem belanja online, pelanggan dapat menghemat waktunya ketika berbelanja.
Selain itu, dari perspektif penjual, ketiadaan antrean berarti menghemat ongkos untuk pembangunan ruang toko yang luas.
Dapat dikatakan bahwa semua aplikasi toko online telah menyediakan kolom komentar, ulasan, umpan balik atau review dari pembeli atau pelanggan lain.
Hal ini memudahkan setiap pembeli untuk mengetahui betul kondisi dan kualitas barang yang akan dibeli.
Bagi penjual, pemberian pelayanan prima dan ulasan baik dari pelanggan dapat menjadi titik awal untuk mendapatkan kesetiaan dan kepercayaan pelanggan sehingga bersedia untuk memesan kembali atau repeat order produk yang dijual.
Masih merujuk laporan European Business Review, keunggulan lain dari peralihan toko online adalah pembeli dapat melihat banyak opsi barang yang diinginkan daripada berbelanja secara konvensional.
Banyaknya iosi barang ini juga mampu membantu penjual untuk…