Sistem konstruksi ferrocement dinilai tahan gempa.
Mengutip publikasi Analisa Kekuatan Ferrocement, sistem konstruksi ferrocement sejenis beton bertulang yang berukuran tipis.
Bahan ini biasanya dibuat dari mortar semen hidraulik dengan kerangka kawat berjarak lapisan dan ukuran jaringan kawat yang rapat.
Jaringan itu juga bisa terbuat dari metalik atau material lain yang sejenis.
Sistem konstruksi ferrocement sebenarnya sudah ada sejak 1848.
Saat itu ketika Joseph-Louis Lambot dari Prancis membuat dua perahu dayung dengan panjang masing-masing 3,6 meter dan 3 meter.
Namun setelah itu, beton bertulang menjadi satu-satunya material pilihan untuk konstruksi karena ketersediannya.
Selama Perang Dunia I, kapal-kapal dibuat dari bahan beton bertulang, dilanjutkan Perang Dunia II.
Pada awal tahun 1940-an, insinyur arsitek asal Italia Pier Luigi Nervi membangkitkan kembali konsep awal ferrocement.
Ia mengusulkan, konstruksi ferrocement bisa digunakan untuk membuat perahu ikan.
Sistem ini akhirnya diterima secara luas pada awal tahun 1960-an yang digunakan oleh kapal laut di Inggris, Selandia Baru, Kanada, dan Australia.
Pada 1968, FAO mengadakan proyek pembuatan kapal ferrocement di Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Uni Soviet.
Sedangkan, penerapannya untuk hunian manusia, sistem ferrocement biasa digunakan sebagai dinding semen tipis.
Metode pembuatan yang bersifat gampang untuk dibuat.
Dari pembuatan dan pemasangannya, daya tegang, resap air, dan ketahanannya sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai hunian atau rumah.
Ferrocement diartikan untuk menguraikan jenis bahan buatan campuran yang terdiri atas adukan semen tipis.
Adukan itu diperkuat dengan jaring dalam berbagai lapisan.
Dibandingkan beton bertulang biasa, ferrocement memiliki beberapa keunggulan, antara lain: 1.
Mudah untuk mendapatkan bahan bakunya di hampir setiap negara.
2.
Efisiensi penggunaan material yang ringan, tipis, dan ekonomis.
3.
Bisa digunakan sebagai material substitusi beton.
4.
Bisa mengeliminasi tebal dan persentase tulangan optimal untuk pelat ferrocement.
5.
Kemudahan pengerjaan, dan penghematan bahan cetakan.
6.
Mudah untuk perbaikan jika terjadi kerusakan.