Pasca Kemunculan Bjorka, Bagaimana Langkah Pemerintah Atasi Serangan Hacker

Jakarta -Aksi serangan hacker dengan username Bjorka beberapa saat lalu cukup menggemparkan perhatian publik Nasional.

Presiden Joko Widodo bahkan sampai membentuk Tim Khusus para pakar keamanan dan data guna atasi kebocoran data tersebut.

Bagaimana update langkah mitigasi Pemerintah untuk atasi kejahatan cyber tersebut? Alangkah baiknya jika mengenal seluk beluk hacker terlebih dahulu.

Mengutip dari artikel Universitas Medan Antara, hacker adalah orang yang skill pemrogramannya mampu menerobos sistem keamanan komputer atau jaringan komputer untuk tujuan tertentu.

Tindakan hacker yang merugikan pihak tertentu merupakan tindakan kriminal.

Misalnya, mencuri data pribadi pada website toko online untuk diperjual-belikan.

Lebih ekstremnya lagi, hacker dapat mengancam dan meminta tebusan untuk mengembalikan website seperti semula.

Ada beberapa jenis serangan hacker yang pernah diketahui kejadiannya.

Mulai dari phishing, hingga malware.

Antara lain: Merupakan serangan terhadap server website Anda.

Jika website Anda terkena serangan ini, pengunjung website Anda tidak akan bisa mengakses website Anda.

Hal itu karena serangan ini akan membanjiri trafik pada server website Anda sehingga server overload.

Umumnya serangan ini merupakan serangan awalan.

Setelah website Anda lumpuh, hacker akan meluncurkan serangan berbeda lainnya.

Salah satu yang paling umum adalah serangan session hijacking.

Dilihat dari namanya, serangan jenis ini membuat hacker dapat berada di jalur komunikasi antara website Anda dengan server.

Akibatnya, semua informasi dari transfer data yang terjadi antara website dan server dapat diketahui oleh hacker.

Di antara jenis dari serangan ini adalah session hijacking.

Session hijacking merupakan pembajakan terhadap website Anda, sehingga hacker dapat terhubung dengan server Anda.

Ketika website Anda lumpuh, hacker bisa mengendalikannya dan mengubah alamat IP komputer Anda dengan IP komputer hacker.

Alhasil hacker mendapatkan akses ke server Anda.

Yang lebih berbahaya adalah, data-data Anda dapat dicuri oleh hacker tersebut.

Malware adalah jenis serangan yang masuk ke sistem aplikasi maupun website melalui file, aplikasi, maupun website yang Anda buka.

Misalnya Anda membuka link tertentu.

Kemudian secara otomatis terdapat aplikasi yang terinstall secara otomatis.

Di dalam aplikasi itulah hacker menyisipkan malware.

Jika serangan malware ini berhasil masuk ke sistem, data penting Anda bisa diambil atau disalahgunakan.

Beberapa jenis serangan malware yang populer adalah Ransomware, Trojan, Spyware, dan Macro Virus.

Serangan SQL Injection merupakan serangan yang juga banyak dilakukan oleh para hacker.

Serangan jenis ini menyerang database server untuk mencuri informasi username dan password, mengubah database, dan memasukkan konten berbahaya.

Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan celah keamanan dan memasukkan perintah SQL ke dalam database server.

SQL sendiri merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat dan mengolah database.

Jika serangan berhasil, database website dapat dirusak, diubah, dan disalahgunakan.

Merupakan pencurian data oleh hacker dengan cara mengelabui korbannya, sehingga tanpa disadari korban menyerahkan datanya begitu saja secara sukarela.

Data yang dicuri mulai dari data pribadi, data akun, hingga data finansial Anda.

Seperti yang dikutip dari laman tempo.co, komisi I DPR RI menyetujui pagu anggaran belanja Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN sebesar Rp.

624 miliar untuk 2023.

Anggaran tersebut untuk melindungi ruang maya Indonesia dari serangan siber seperti yang dilakukan hacker Bjorka dan lainnya.

Angggaran belanja BSSN disahkan bersama anggaran belanja…

Pasca Kemunculan Bjorka, Bagaimana Langkah Pemerintah Atasi Serangan Hacker
Ditag di:                

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *